Thursday, December 10, 2009

Nawaitu

Assalamualaikum,mesti kita pernah membaca kisah ROBINHOOD kn?yang memperjuangkan hak rakyat miskin dengan cara merompak harta orang kaya,sekali pandang perbuatan dia itu dianggap tidak salah tetapi tahukah kita bahawa hal itu tetap berdosa walaupun niatnya yang baik.


ISLAM memberikan penghargaan terhadap setiap hal yang dapat mendorong untuk berbuat baik, tujuan yang mulia dan niat yang bagus, baik dalam perundang-undangannya mahupun dalam seluruh pengarahannya. Untuk itulah maka Nabi Muhammad s.a.w. bersabda:


"Sesungguhnya semua amal itu harus disertai dengan niat (ikhlas karena Allah), dan setiap orang dinilai menurut niatnya." (Riwayat Bukhari)


Niat yang baik itu dapat menggunakan seluruh yang mubah dan adat untuk berbakti dan taqarrub kepada Allah. Oleh kerana itu siapa yang makan dengan niat untuk menjaga kelangsungan hidupnya dan memperkuat tubuh supaya dapat melaksanakan kewajipannya untuk berkhidmat kepada Allah dan ummatnya, maka makan dan minumnya itu dapat dinilai sebagai amal ibadah dan qurbah.


Begitu juga, barangsiapa yang melepaskan syahwatnya kepada isterinya dengan niat untuk mendapatkan anak, atau kerana menjaga diri dan keluarganya dari perbuatan maksiat, maka pelepasan syahwat tersebut dapat dinilai sebagai ibadah yang berhak mendapat pahala. Untuk itu pula, maka Rasulullah s.a.w. pernah bersabda:


"Pada kemaluanmu itu ada sadaqah. Para sahabat kemudian bertanya: Apakah kalau kita melepaskan syahwat juga mendapatkan pahala? Jawab Nabi: Apakah kalau dia lepaskan pada yang haram, dia juga akan beroleh dosa? Maka begitu jugalah halnya kalau dia lepaskan pada yang halal, dia pun akan beroleh pahala." (Riwayat Bukhari dan Muslim)


Dan dalam satu riwayat dikatakan:


"Barangsiapa mencari rezeki yang halal dengan niat untuk menjaga diri supaya tidak minta-minta, dan berusaha untuk mencukupi keluarganya, serta supaya dapat ikut berbelas kasih (membantu tetangganya), maka kelak dia akan bertemu Allah (di akhirat) sedang wajahnya bagaikan bulan di malam purnama." (Riwayat Thabarani)


Begitulah, setiap perbuatan mubah yang dikerjakan oleh seorang mu'min, di dalamnya terdapat unsur niat yang dapat mengalihkan perbuatan tersebut kepada ibadah.


Adapun masalah haram tetap dinilai haram, betapapun baik dan mulianya niat dan tujuan itu. Bagaimanapun baiknya rencana, selama dia itu tidak dibenarkan oleh Islam, maka selamanya yang haram itu tidak boleh dipakai alat untuk mencapai tujuan yang terpuji. Sebab Islam selamanya menginginkan tujuan yang suci dan caranya pun harus suci juga. Syariat Islam tidak membenarkan prinsip apa yang disebut al-ghayah tubarrirul wasilah (untuk mencapai tujuan, cara apapun dibenarkan), atau suatu prinsip yang mengatakan: al-wushulu ilal haq bil khaudhi fil katsiri minal bathil (untuk dapat memperoleh sesuatu yang baik, boleh dilakukan dengan bergelimang dalam kebatilan). Bahkan yang ada adalah sebaliknya, setiap tujuan baik, harus dicapai dengan cara yang baik pula.


Oleh kerana itu, barangsiapa mengumpulkan wang yang diperoleh dengan jalan riba, maksiat, permainan haram, judi dan sebagainya yang dapat dikategorikan haram, dengan maksud untuk mendirikan masjid atau untuk terlaksananya rencana-rencana yang baik lainnya, maka tujuan baiknya tidak akan menjadi syafaat baginya, sehingga dengan demikian dosa haramnya itu dihapus. Haram dalam syariat Islam tidak dapat dipengaruhi oleh tujuan dan niat.


Demikian seperti apa yang diajarkan kepada kita oleh Rasulullah s.a.w., sebagaimana disabdakan:


"Sesungguhnya Allah itu baik, Ia tidak mahu menerima kecuali yang baik pula. Allah pun memerintah kepada orang mu'min seperti halnya perintah kepada para Rasul."


Kemudian Rasulullah membacakan ayat:


"Hai para Rasul! Makanlah dari yang baik-baik (halal) dan berbuat baiklah, kerana sesungguhnya aku Maha Mengetahui apa saja yang kamu perbuat." (al-Mu'minun: 51) "Hai orang-orang yang beriman! Makanlah dari barang-barang baik yang telah Kami berikan kepadamu." (al-Baqarah: 172)

"Kemudian ada seorang laki-laki yang datanq dari tempat yang jauh, rambutnya tidak terurus penuh dengan debu, dia mengangkat kedua tangannya ke langit sambil berdoa: yaa rab, yaa rab (hai Tuhanku, hai Tuhanku), padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan diberi makan dengan barang yang haram pula, maka bagaimana mungkin doanya itu dikabulkan?" (Riwayat Muslim dan Tarmizi)


Dan sabdanya pula:

"Barangsiapa mengumpulkan wang dari jalan yang haram kemudian dia sedekahkan harta itu, samasekali dia tidak akan beroleh pahala, bahkan dosanya akan menimpa dia " (Riwayat Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Hakim)


Dan sabdanya pula:

"Tidak seorang pun yang bekerja untuk mendapatkan kekayaan dengan jalan haram kemudian ia sedekahkan, bahwa sedekahnya itu akan diterima; dan kalau dia infaqkan tidak juga mendapat barakah; dan tidak pula ia tinggalkan di belakang punggungnya (sesudah ia meninggal), melainkan dia itu sebagai perbekalan ke neraka. Sesungguhnya Allah tidak akan menghapuskan kejahatan dengan kejahatan, tetapi kejahatan dapat dihapus dengan kebaikan. Kejelekan tidaklah dapat menghapuskan kejelekan." (Riwayat Ahmad dan lain-lain)


Demikianlah wahai sahabat-sahabatku,yang benar tetap benar dan yang haram itu tetap haram,dan sesungguhnya memang pahit dan penuh ranjau untuk kita tegakkan agama Allah ini tetapi dengan niat baik,peningkatan iman yang istiqamah serta ketaqwaan kita kepada Allah itu yang akan memudahkan kerja-kerja dakwah kita.Semoga kita sama-sama beroleh ilmu dari notes ini dan sampaikanlah kepada sahabat-sahabat yang lain,agar kita beroleh rahmat-NYA dan keredhaan-NYA.InsyaAllah

Everything Happens For A Reason :)

Assalamualaikum..Kita sering bersedih dengan musibah yang berlaku ke atas diri kita dan kadang-kala apa yang diharapkan tidak sama dengan apa yang kita dapat.Moga kita bertenang selalu kerana itu hanyalah ujian dan dugaan yang diberkan oleh Allah kepada kita agar kita sering beringat kepada-NYA.


Allah memberitahukan kita bahawa dalam setiap peristiwa yang Dia ciptakan terdapat kebaikan di dalamnya. Ini merupakan rahsia lain yang menjadikan mudah bagi orang-orang yang beriman untuk bertawakal kepada Allah. Allah menyatakan, bahkan dalam peristiwa-peristiwa yang tampaknya tidak menyenangkan terdapat kebaikan di dalamnya:

“Mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (Q.s. an-Nisa': 19).


“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Q.s. al-Baqarah: 216).


Dengan memahami rahsia ini, orang-orang yang beriman menjumpai kebaikan dan keindahan dalam setiap peristiwa. Peristiwa-peristiwa yang sulit tidak membuat mereka merasa gentar dan khuwatir. Mereka tetap tenang ketika menghadapi penderitaan yang ringan mahupun berat. Orang-orang Muslim yang ikhlas bahkan melihat kebaikan dan hikmah Ilahi ketika mereka kehilangan seluruh harta benda mereka. Mereka tetap bersyukur kepada Allah yang telah mengkurniakan kehidupan. Mereka yakin bahawa dengan kehilangan harta tersebut Allah sedang melindungi mereka dari perbuatan maksiat atau agar hatinya tidak terpaut dengan harta benda. Untuk itu, mereka bersyukur dengan sedalam-dalamnya kepada Allah Kerana kerugian di dunia tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kerugian di akhirat. Kerugian di akhirat ertinya azab yang kekal abadi dan sangat pedih. Orang-orang yang tetap sibuk mengingat akhirat melihat setiap peristiwa sebagai kebaikan dan keindahan untuk menuju kehidupan akhirat. Orang-orang yang bersabar dengan penderitaan yang dialaminya akan menyedari bahawa dirinya sangat lemah di hadapan Allah, dan akan menyedari betapa mereka sangat memerlukan Dia. Mereka akan berpaling kepada Allah dengan lebih berendah diri dalam doa-doa mereka, dan dzikir mereka akan semakin mendekatkan diri mereka kepada-Nya. Tentu saja hal ini sangat bermanfaat bagi kehidupan akhirat seseorang. Dengan bertawakal sepenuhnya kepada Allah dan dengan menunjukkan kesabaran, mereka akan memperoleh redha Allah dan akan memperoleh pahala berupa kebahagiaan abadi.


Manusia harus mencari kebaikan dan keindahan tidak saja dalam penderitaan, tetapi juga dalam peristiwa sehari-hari. Misalnya, masakan yang dimasak dengan susah payah ternyata hangus, dengan kehendak Allah, mungkin akan bermanfaat menjauhkan dari madharat kelak di kemudian hari. Seseorang mungkin tidak diterima dalam ujian masuk perguruan tinggi untuk menggapai harapannya pada masa depan. Bagaimanapun, hendaknya ia mengetahui bahawa terdapat kebaikan dalam kegagalannya ini. Demikian pula hendaknya ia dapat berfikir bahawa barangkali Allah menghendaki dirinya agar terhindar dari situasi yang sulit, sehingga ia tetap merasa senang dengan kejadian itu. Dengan berfikir bahawa Allah telah menempatkan berbagai rahmat dalam setiap peristiwa, baik yang terlihat mahupun yang tidak, orang-orang yang beriman melihat keindahan dalam bertawakal mengharapkan bimbingan Allah. Seseorang mungkin tidak selalu melihat kebaikan dan hikmah Ilahi di balik setiap peristiwa. Sekalipun demikian ia mengetahui dengan pasti bahawa terdapat kebaikan dalam setiap peristiwa. Ia memanjatkan doa kepada Allah agar ditunjukkan kepadanya kebaikan dan hikmah Ilahi di balik segala sesuatu yang terjadi.



Orang-orang yang menyedari bahawa segala sesuatu yang diciptakan Allah memiliki tujuan tidak pernah mengucapkan kata-kata, "Seandainya saya tidak melakukan…" atau "Seandainya saya tidak berkata …," dan sebagainya. Kesalahan, kekurangan, atau peristiwa-peristiwa yang kelihatannya tidak menguntungkan, pada hakikatnya di dalamnya terdapat rahmat dan masing-masing merupakan ujian. Allah memberikan pelajaran penting dan mengingatkan manusia tentang tujuan penciptaan pada setiap orang. Bagi orang-orang yang dapat melihat dengan hati nuraninya, tidak ada kesalahan atau penderitaan, yang ada adalah pelajaran, peringatan, dan hikmah dari Allah. Misalnya, seorang Muslim yang tokonya terbakar akan melakukan mawas diri, bahkan keimanannya menjadi lebih ikhlas dan lebih lurus, ia menganggap peristiwa itu sebagai peringatan dari Allah agar tidak terlalu sibuk dan terpikat dengan harta dunia.



Hasilnya, apa pun yang dihadapinya dalam kehidupannya, penderitaan itu pada akhirnya akan berakhir sama sekali. Seseorang yang mengenang penderitaannya akan merasa takjub bahawa penderitaan itu tidak lebih dari sekadar kenangan dalam fikiran, bagaikan orang yang mengingat kembali adegan dalam filem. Oleh Kerana itu, akan datang suatu saat ketika pengalaman yang sangat pedih akan tinggal menjadi kenangan, bagaikan bayangan adegan dalam filem. Hanya ada satu yang masih ada: bagaimanakah sikap seseorang ketika menghadapi kesulitan, dan apakah Allah redha kepadanya atau tidak. Seseorang tidak akan dimintai tanggung jawab atas apa yang telah ia alami, tetapi yang dimintai tanggung jawab adalah sikapnya, fikirannya, dan keikhlasannya terhadap apa yang ia alami. Dengan demikian, berusaha untuk melihat kebaikan dan hikmah Ilahi terhadap apa yang diciptakan Allah dalam situasi yang dihadapi seseorang, dan bersikap positif akan mendatangkan kebahagiaan bagi orang-orang beriman, baik di dunia mahupun di akhirat. Tidak duka cita dan ketakutan yang menghinggapi orang-orang yang beriman yang memahami rahsia ini. Demikian pula, tidak ada manusia dan tidak ada peristiwa yang menjadikan rasa takut atau menderita di dunia ini dan di akhirat kelak. Allah menjelaskan rahasia ini dalam al-Qur'an sebagai berikut:


“Kami berfirman, 'Turunlah kamu dari syurga itu. Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, nescaya tidak ada kekhuwatiran atas mereka, dan mereka tidak bersedih hati'.” (Q.s. al-Baqarah: 38).


“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak ada kekhuwatiran terhadap mereka dan mereka tidak bersedih hati. Iaitu orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar.” (Q.s. Yunus: 62-4).


Semoga nota yang disediakan ini menjadi satu wadah dan wasilah kita tuk mendekati-NYA.Dan semoga juga nota ini dapat disebarkan kepada sahabat-sahabat kita yang lain,manalah tahu ilmu ini tidak pernah didengari sebelum ini maka kita leh menjadi penyumbang dan murabbi kepada sahabat yang lain.InsyaAllah,semoga kita sentiasa berada dibawah naungan-NYA tika dunia kita ini diambang kemusnahan...AMIN..

Saturday, June 13, 2009

Wanita

30 Larangan Untuk Wanita

1. Menyambung rambut palsu
2. Bertatu, mencabut bulu wajah dan mengikir gigi
3. Keluar rumah dengan memakai minyak wangi
4. Memperlihatkan perhiasan(bersolek) di depan lelaki lain
5. Menolak panggilan suami untuk tidur bersama
6. Membuka rahsia hubungan suami isteri
7. Berpuasa sunat tanpa izin suami
8. Membelanjakan harta suami, tanpa izin suami
9. Derhaka kepada suami
10. Meminta cerai tanpa sebab yang jelas
11. Mengingkari kebaikan suami
12. Bersama lelaki lain yang bukan mahram
13. Memandang lelaki yang bukan mahramnya
14. Bersalaman dengan lelaki bukan mahram
15. Menyerupai lelaki
16. Membuka rahsia wanita lain kepada suami
17. Memandang aurat wanita lain
18. Keluar rumah tanpa ada keperluan
19. Masuk permandian awam
20. Mencakar-cakar tubuh ketika dapat musibah
21. Meratapi kematian
22. Berhias atas meninggalnya seseorang
23. Menghantar jenazah
24. Mempercayai dukun dan peramal
25. Menyumpah anak-anak sendiri
26. Tidak bertegur sapa dengan sesama muslim
27. Menganiaya pembantu
28. Mengganggu jiran
29. Minta cerai kerana suami sakit
30. Minta cerai kerana suami menikah lagi

19 Hadis Rasulullah SAW mengenai wanita

1. Doa perempuan lebih makbul daripada lelaki kerana sifat penyayangnya yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah s. a. w. akan hal tersebut, jawab Baginda s. a. w., "Ibu lebih penyayang daripada bapa dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia".
2. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah s. w. t. mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebajikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.
3. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah s. w. t. mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah s. w. t.
4. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.
5. Apabila telah lahir anak lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.
6. Apabila semalaman ibu tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah s. w. t. memberinya pahala seperti memerdekakan 70 hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah s. w. t.
7. Barangsiapa yang menggembirakan anak perempuannya, darjatnya seumpama orang yang sentiasa menangis kerana takutkan Allah s. w. t. dan orang yang takutkan Allah s. w. t., akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.
8. Barangsiapa membawa hadiah, (barang makanan dari pasar ke rumah lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedekah). Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki. Maka barangsiapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail.
9. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah s. w. t. memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun).
10. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana sahaja yang dikehendaki.
11. Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 1,000 lelaki yang soleh.
12. Aisyah berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah s. a. w, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita? Jawab Rasulullah s. a. w., "Suaminya". "Siapa pula berhak terhadap lelaki?" Jawab Rasulullah s. a. w, "Ibunya".
13. Apabila memanggil akan engkau dua orang ibubapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.
14. Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan semua beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya serta menjaga sembahyang dan puasanya.
15. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.
16. Syurga itu di bawah tapak kaki ibu.
17. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Nabi s. a. w) di dalam syurga.
18. Barangsiapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta bertanggungjawab, maka baginya syurga.
19. Daripada Aisyah r. a. "Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuan lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka."

Friday, January 2, 2009

Kiamat sudah dekat...

Assalamualaikum wbt..Bismillah..Solatan Wasalam a'la rasulillah..Waman Tabia'hu Wawalah..Muslimin & Muslimat yang dirahmati Allah..Marilah kita ruangkan sedikit masa yg ada utk mengutip ilmu2 yg bermunafaat diruang siber ini.. Mudah2an bila hati sering diberi tazkirah akan tinggi rasa taqwa kita terhadap Allah Subhana Wa Ta'ala.."Perasaan takutkan Allah Subhana Wa Ta'ala merupakan sumber kebijaksaan".Tanda-Tanda Kiamat Firman Allah, maksudnya:"MANUSIA BERTANYA KEPADAMU TENTANG HARI BERBANGKIT (KIAMAT). KATAKANLAH: SESUNGGUHNYA PENGETAHUAN TENTANG (DATANGNYA) KIAMAT ITU HANYA ADA PADA SISI ALLAH." DAN TAHUKAH KAMU (WAHAI MUHAMMAD), BOLEH JADI KIAMAT SUDAH DEKAT PADA WAKTUNYA." AL-AHZAB:63) Tanda-tanda kecil kiamat.
1.Seorang hamba sahaya perempuan dikahwini tuannya.
2.Ilmu agama sudah dianggap tidak penting lagi.
3.Ilmu agama sudah tidak difahami dan tidak dipelajari para manusia.
4.Tersebarnya perzinaan kerana mendapat izin rasmi kerana mendirikan tempat
pelacuran/perzinaan oleh pemerintah.
5.Segala minuman keras seperti arak, diminum secara berleluasa, peminumnya sudah tidak
kenal dosa malah menjadi kebanggaan baginya.
6.Lahirnya para Dajjal (pendusta) yang jumlahnya hampir 30 orang, semuanya mengaku utusan
Allah.
7.Ilmu agama dicabut (ramai alim ulama meninggal dunia).
8.Banyak berlaku gempa bumi.
9.Zaman sudah dekat mendekati.
10.Banyak fitnah memfitnah.
11.Banyak pembunuhan.
12.Banyak harta bagi setiap orang hingga tak tahu membelanjakannya.
13.Ramai orang bermegah dengan projek mega.
14.Banyak gunung digondol dan dihapuskan.
15.Ramai orang bodoh rajin beribadah hingga mudah / senang dirayu iblis.
16.Orang yang ahli membaca Al-Quran tetapi fasik, yakni sembahyang dianggap remeh, mudah
dan ditinggalkan.
17.Banyak mendirikan masjid tapi tidak mengimarahkannya.
18.Banyak turun hujan tetapi sedikit tumbuh-tumbuhan.
19.Banyak orang menjadi pemimpin tetapi tidak boleh dipercayai.
20.Ramai orang solihin meninggal dunia.
21.Anak melawan ibubapa.
22.Hujan di musim kemarau.
23.Orang pendusta dianggap benar,orang jujur dibohongi dan tidak dipercayai lagi.
24.Orang yang jauh menjadi akrab tetapi hubungan keluarga terputus.
25.Setiap desa dikepalai orang munafik.
26.Tempat-tempat pengimaman sama dihias.
27.Lahir ramai anak hasil perzinaan.
28.Banyak minuman keras.
29.Ramai orang memutuskan tali persaudaraan.
30.Menuntut ilmu bukan kerana agamanya tetapi bermaksud utk perolehi pangkat dan
kedudukan.
31.Ramai kaum suami menuruti kehendak isterinya.
32.Para pembesar / penguasa melakukan zina.
33.Kitab suci Al-Quran dihina dan diremehkan.
34.Tujuan hidup untuk keperluan perut bukan agama.
35.Orang alim (ulama) sudah tidak ditaati.
36.Orang alim sudah tidak disenangi.
37.Orang kaya dimuliakan kerana kekayaannya.
38.Banyaknya berlaku penceraian suami dan isteri.
39.Banyak kematian secara mendadak.
40.Ramai lelaki merupai wanita dan wanita merupai lelaki.
41.Al-Quran dibaca untuk diperlagukan.
42.Ulamak memihak kepada pemerintah lalu menghalalkan yang haram dan mengharamkan
yang halal.
43.Rasuah berleluasa.
44.Ramai orang bermegah meninggikan bangunan rumahnya.
45.Ramai orang menjual-beli hukum.
46.Memandang ringan masalah perceraian.

Berdasarkan hadith riwayat Iman Bukhari, daripada Abu Hurairah. * Marilah kita menginsafi diri sesama kita semoga Allah sentiasa merahmati kita sekalian. Kebanyakkan dari tanda-tanda diatas sudah ada di dalam masyarakat kita hari ini. Wallahu a'lam.